Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
Keterkaitan
antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan merupakan konsep suatu hubungan
yang saling bertautan satu dengan yang lain. Antara penduduk dengan masyarakat,
dan antara masyarakat dengan kebudayaan itu sendiri saling mempunyai
hubungan-hubungan mendasar. Contohnya saja hubungan antara penduduk dengan
masyarakat. Pada suatu daerah tertentu, tentu saja terdapat orang-orang yang
bermukim atau biasa di sebut penduduk. Penduduk-penduduk tersebut setiap
harinya saling melakukan interaksi sosial, sehingga kita dapat menyebut bahwa
mereka hidup sebagai masyarakat. Dengan menyimpulkan contoh diatas, kumpulan penduduk
yang mendiami suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang cukup lama dapat kita
simpulkan sebagai masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu pula.
Dalam maksud yaitu penduduk dalam arti umum, yaitu kelompok manusia atau kelompok
orang.
Kemudian
antara masyarakat dan kebudayaan juga mempunyai hubungan yang cukup erat.
Dimana masyarakat sendiri tidak akan bisa hidup tanpa adanya keikutsertaan
aspek-aspek kebudayaan dalam kehidupan mereka. Dan kebudayaan itu sendiri tidak
dapat muncul dan berkembang apabila tidak ada masyarakat di dalamnya. Serta
dengan masyarakat itulah kebudayaan di suatu daerah dapat berkembang. Hubungan
saling membutuhkan inilah yang membuat masyarakat dan kebudayaan saling
berkaitan. Adapun dibawah ini adalah beberapa definisi dan penjelasan lanjut
tentang penduduk, masyakarakat dan kebudayaan :
a.
Penduduk : Orang yang mendiami suatu wilayah tertentu
dan dalam waktu tertentu yang cukup lama. Dalam pengertian yang lebih luas,
penduduk merupakan orang atau organisme sejenis baik manusia, hewan, dan
tumbuhan yang hidup, tinggal, dan berkembang biak dalam suatu wilayah tertentu.
b.
Masyarakat : Kelompok
individu-individu yang saling melakukan interaksi dalam kehidupan mereka
terutama melakukan interaksi sosial yang berkembang dalam cakupan wilayah
tertentu yang cukup luas. Dalam artian, kehidupan sebagai makhluk sosial inilah
yang menjadikan individu-individu tersebut menjadi masyarakat.
c.
Kebudayaan :
Kebudayaan ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemadrjan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan sarana hasil karya, cipta, dan rasa
masyarakat. Kebudayaan dalam
perwujudannya antara lain misalnya, perilaku, seni, religi/keyakinan, bahasa,
pola berpikir dll.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Penduduk-penduduk
di setiap negara di seluruh dunia, menempati wilayah dan alam serta geografis tertentu.
Menurut data yang dihimpun dari Biro Statistik masing-masing negara, kepadatan
penduduk dunia berdasarkan jumlah penduduknya diurutkan dari Asia, Afrika,
Amerika, Eropa, dan terakhir Oceania. Asia mendominasi dengan jumlah penduduk
sekitar 4,2 milyar orang. Kemudian disusul Afrika dengan sekitar 1 milyar orang.
Lalu Amerika dengan sekitar 950 juta orang. Serta Eropa dan Oceania
masing-masing dengan sekitar 700 juta dan 35 juta orang. Dengan jumlah penduduk
dunia di masing-masing benua ini, estimasi jumlah penduduk dunia tahun 2012
sudah mencapai 7 Milyar orang. Sungguh jumlah yang lumayan signifikan
menghitung pada tahun 2005 penduduk dunia terhitung 6,5 Milyar orang. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertambahan penduduk atau faktor-faktor demografi antara lain
yaitu; struktur umur, struktur perkawinan, paritas, disrupsi perkawinan, proporsi
perkawinan, dll.
Angka
Kematian Kasar atau Crude Death Rate adalah angka yang menghitung dan
menunjukkan jumlah kematian penduduk per 1000 penduduk dalam suatu wilayah
tertentu pada pertengahan tahun tertentu. Adapun rumus menghitung angka
kematian kasar adalah:
CDR = Jumlah kematian penduduk dalam tahun tertentu/Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tententu X 1000 orang (bilangan konstan)
Angka
Kematian Khusus atau Age Spesific Death Rate (ASDR) adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap 1000 penduduk pada golongan umur tententu
dalam satu tahun. Adapun rumus menghitung angka kematian khusus adalah:)
ASDR = Jumlah kematian penduduk umur tententu dalam satu tahun/Jumlah penduduk umur tententu dalam satu tahun X 1000 orang (bilangan konstan)
Migrasi
juga merupakan salah satu faktor-faktor pertambahan dan pengurangan penduduk di
suatu wilayah tertentu. Migrasi juga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi demografi dan tingkat kepadatan penduduk di wilayah tertentu.
Migrasi sendiri adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke suatu wilayah
lainnya. Migrasi terdiri dari Migrasi Internasional dan Migrasi Nasional.
Migrasi Internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara
lain yang melewati batas teritorial suatu negara. Imigrasi dan Emigrasi
merupakan salah jenis-jenis migrasi internasional. Sedangkan Migrasi Nasional
adalah perpindahan internal atau dari suatu wilayah ke wilayah yang lainnya
dalam lingkup suatu negara tertentu. Jenis-jenis Migrasi Nasional yaitu antara
lain salah satunya adalah Transmigrasi. Transmigrasi merupakan salah satu
contoh dari migrasi. Transmigrasi adalah salah satu tujuan pemerintah untuk
mengurangi kepadatan penduduk dalam suatu wilayah dengan memindahkan penduduk
itu sendiri dari wilayah yang rate kepadatan penduduknya tinggi ke wilayah yang
tingkat kepadatan penduduknya rendah guna mendukung jalannya perekonomian
negara itu sendiri. Prosesnya yaitu dengan memindahkan penduduk yang berminat
untuk mengembangkan kemampuan dan jasanya serta hidup tinggal di daerah selain
di Jawa contohnya yang mempunyai kepadatan penduduk yang paling tinggi ke
Kalimantan yang rata-rata kepadatan penduduknya belum terlalu tinggi. Dampak,
akibat, dan manfaat dari transmigrasi ini sendiri antara lain: Hidupnya
perekonomian wilayah yang dijadikan lahan transmigrasi, Meningkatkan taraf
hidup masyarakat penduduk, Terjadi lalu lintas budaya dan persilangan yang
berdampak pada pertambahan budaya, dan Terciptanya hidup saling rukun,
menghormati, dan menghargai sebagai warna negara suatu negara agar saling
menguntungkan satu sama lain.
Struktur
penduduk suatu negara biasanya menggunakan kriteria umur atau berdasarkan umur
untuk struktur negaranya. Struktur penduduk berdasarkan kriteria umur antara
lain:
a.
Penduduk muda :
Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya muda dengan
kisaran umur 0-14 tahun
b.
Penduduk dewasa :
Apabila suatu bagian negara atau negara itu sebagian penduduknya dewasa dengan
kisaran umur 15-64 tahun
c.
Penduduk tua : Apabila suatu bagian negara atau negara itu
sebagian penduduknya tua dengan kisaran umur
65 tahun ke atas
Piramida
Penduduk
Piramida
penduduk biasanya menampilkan dan menyajikan data penduduk yang menunjukkan
komposisi penduduk menurut struktur penduduk yaitu umur dan jenis kelamin dalam
bentuk diagram batang Keterangan umur
disusun secara verikal dengan garis/batang secara horizontal dengan angka
sebagai penunjuk banyaknya penduduk pada umur tersebut. Keterangan jenis
kelamin biasanya disebelah kiri dan perempuan di sebelah kanan. Piramida
Penduduk ada beberapa jenis dan macamnya, antara lain: Piramida berbentuk
segitiga (limas), Piramida berbentuk sarang tawon (batu nisan), dan Piramida
berbentuk segi empat.
Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio
ketergantungan adalah angka perbandingan yang manampilkan beban besar
tanggungan dari kelompok usia produktif yaitu penduduk dewasa dengan kisaran
umur 15-64 tahun. Kelompok usia produktif inilah yang juga menanggung kelompok
usia muda ( 0-14 tahun ) dan kelompok usia tua (65 tahun ke atas). Semakin
besar rasio ketergantungan kelompok usia non produktif terhadap kelompok usia
produktif, semakin besar pula beban yang ditanggung kelompok usia produktif.
Sebagai contoh rasio ketergantungan suatu negara 75. Berarti 100 orang dari
kelompok usia produktif menanggung biaya dan beban hidup 75 orang dari kelompok
usia non produktif. Akibat dari rasio ketergantungan yang besar maka beberapa
dampaknya antara lain:
a.
Menjadikan
pertumbuhan ekonomi menjadi lambat.
b.
Pendapatan
perkapita daerah menjadi rendah atau turun.
c.
Daya masyarakat
untuk menabung berkurang atau rendah.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Perkembangan
budaya selalu terjadi di setiap bagian negara di setiap belahan dunia. Seiring
bertambahnya waktu dan seiring pesatnya perkembangan jaman, perkembangan budaya
di suatu negara menunjukkan adanya perubahan dan kehidupan berbudaya dalam
suatu negara. Perkembangan budaya di Indonesia pada era globalisasi ini semakin
menunjukkan data dan bukti yang cukup bahwa di Indonesia pun mengalami
perubahan dan perkembangan. Baik masuknya budaya asing ke Indonesia dan juga
masih terjaganya tradisi dan budaya asli yang melekat sebagai identitas bangsa
Indonesia yang tumbuh sejak jaman dahulu yang dilestarikan oleh para leluhur
bangsa Indonesia. Kemajuan ilmy teknologi dan informasi juga merupakan faktor
penting dalam perkembangan budaya di Indonesia. Sebab pada era modern seperti
sekarang, informasi dan komunikasi berkembang pesat antara pengguna teknologi,
baik melalui internet, sosial media, dan berita luar negeri. Kemajuan IPTEK
inilah yang seharusnya dapat kita waspadai apabila budaya asli kita orang
Indonesia bakal tergerus dengan budaya bangsa asing yang terus menerus datang
seiring berjalannya waktu. Kita pun harus segera bisa untuk mengantisipasi dan
menyaring budaya asing yang sesuai dengan budaya asli kita orang Indonesia.
Karena apabila kebudayaan kita yang telah hidup selama bangsa Indonesia berdiri
hilang tergerus budaya asing, maka hilanglah pula identitas bangsa Indonesia
sebagai bangsa dengan seribu etnik dan kesenian. Maka dari itu, menurut saya
marilah kita tetap menyanjung, melestarikan, mempelajari, mengamalkan, menghargai
agar tetap dikenal bangsa orang lain dan tetap terjaga kelestariannya.
Kebudayaan
di Indonesia terpengaruh juga jaman dahulu oleh para pedagang, pelayar, dan
kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia.
Indonesia sebagai negara pelayaran dan perdagangan serta tempat belajar
pesinggahan orang-orang dari negara lain seperti India, Bugis, Tiongkok, Jepang
dan lain-lain. Kemudian kebudayaan dan struktur bahasa serta bangunan yang
dipengaruhi oleh kerajaan-kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam juga memperngaruhi
kebudayaan yang ada di Indonesia sampai sekarang.
Kebudayaan
Hindu-Buddha
Unsur
Hindu-Buddha di Indonesia sampai sekarang cukup banyak. Terlihat dengan masih
adanya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Buddha sebagai peninggalan
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Unsur Hindu-Buddha pada candi-candi peninggalan
juga sangat dominan sebagai warisan kebudayaan jaman dahulu, seperti Candi
Borobudur dan Candi Prambanan.
Kebudayaan
Islam
Kebudayaan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia merupakan salah satu peninggalan di
Indonesia yang cukup dominan, seperti masjid-masjid dan tatanan hidup bangsa
Indonesia. Agama Islam lebih berkembang daripada ajaran Hindu-Buddha karena di
Islam tidak mengenal kasta/tingkatan.
KEBUDAYAAN BARAT
Kemajuan
teknologi informasi atau IPTEK memang tidak dapat dihindarkan lagi dari negara
kita, Indonesia. Karena pada jaman dengan kemajuan teknologi informasi yang
modern ini, setiap orang berinteraksi melalui berbagai macam perangkat
teknologi yang sudah menjamur dimana-mana. Karena kemajuan IPTEK yang pesat
inilah, daya dan kekuatan untuk mencegah punahnya budaya asli di Indonesia pun
berkurang dan bahkan sesekali hilang. Kebudayaan masyarakat asli Indonesia yang
harusnya dari generasi ke generasi tetap terjaga dan teramalkan, sampai
sekarang rasanya untuk mempertahankan budaya asli kita dari invasi budaya barat
pun terasa sangat sulit diwijudkan. Apalagi untuk sekedar tahu dan ingat saja
pun kadang banyak orang yang tidak peduli. Yang jadi pertanyaan, siapa lagi
kalau tidak kita sendiri bangsa Indonesia yang mau melestarikan dan mempertahankan
kebudayaan asli kita sendiri ?! Apakah hati dan perasaan nasionalisme kita
tergerak hanya setelah negara lain mencuri satu per satu budaya Indonesia ?!
Lalu setelah bangsa lain mencurinya baru kita peduli dan teriak serta berkoar-koar dengan lantang tanpa kita
sadari sebelumnya ?! Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa
Indonesia, harus pintar dalam menyeleksi budaya asing yang secara pesat masuk
ke Indonesia!
Kemajuan
dalam era modern seperti memang perlu. Tetapi bukan dengan yang namanya modern
lalu sesuatu yang berbau dahulu itu dilupakan. Kita harus tetap menanam dan
mempertahankan apa yang sudah kita punya dari dahulu sebagai identitas bangsa
Indonesia. Sepertinya rakyat Indonesia lebih menyukai budaya bangsa barat yang
berasaskan kebebeasan yang sebebas-bebasnya. Bukan dengan meniru adab
berpakaian mereka yang bebas atau meniru kebiasaan budaya barat seperti
menenggak alkohol tanpa aturan dan resep dokter atau juga dengan terlalu
mengikuti gaya berpikir bangsa barat.
Dengan
masuknya kebudayaan barat ke Indonesia, di samping efek negatifnya, kita juga
dapat mengilhami efek positifnya. Berikut ini adalah yang seharusnya kita dapat
pahami dari masuknya kebudayaan barat di Indonesia:
a.
Industry Development
atau Perkembangan Industri Barat. Kita dapat mencontoh industri transportasi
dan komunikasi mereka sebagai sarana membangun bangsa menjadi lebih kuat dan
lebih bisa memajukan ekonomi bangsa Indonesia sendiri, dengan menggunakan
tenaga dalam negeri untuk membangun industri dalam tujuan mengurangi
pengangguran yang ada di Indonesia
b.
Perubahan Pola
Berpikir dan Sikap. Dampak dari modernisasi dan globalisasi dari banga barat
seharusnya bisa mengubah pola pikir bangsa Indonesia dari yang Irrasional
menjadi Rasional. Dengan tujuan untuk berpola pikir secara maksimal guna
menjadikan fondasi yang kuat bagi bangsa Indonesia yang bermanfaat untuk
kemajuan dan kehidupan rakyat Indonesia.
c.
Kemajuan IPTEK.
Kemajuan teknologi informasi dengan penyaringan yang baik dapat menimbulkan
peranan aktif dalam membangun bangsa. Karena berkat inovasi dalam teknologi,
kita mendapat kemudahan dalam masyakat untuk mengatasi masalah dan memotivasi
untuk lebih maju.
Selain
dampak positif, tentu ada juga dampak negatifnya antara lain:
a.
Adanya
kesenjangan sosial. Masyarakat cenderung individualisme karena mereka sudah
merasa mempunyai sarana yaitu teknologi sendiri dan tidak membutuhkan bantuan
orang lain dalam kehidupannya.
b.
Banyak barang
impor di Indonesia. Barang produksi luar negeri yang diimpor merajalela dalam
pasar Indonesia. Dampaknya barang produksi dalam negeri menjadi kurang laku dan
kurang banyak yang membeli.
Referensi:
http://dhandydhandy.blogspot.com/2012/10/ilmu-sosial-dasar-penduduk-masyarakat.html
Komentar
Posting Komentar